Mata Kuliah : Dosen Pembimbing Dasar-dasar
Managemen Wahyunis, SP., M.Si
Perencanaan
Dalam Managemen
DI SUSUN
OLEH :
NAMA :
SANNY LESTARI LUBIS
NIM : 11382205258
KELAS : III
E
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN
PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Perencanaan Dalam Managemen”. Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak
yang telah memberikan kepada penulis berupa motivasi, baik materi maupun moril.
Oleh karena itu, penulis bermaksud mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh
pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu, semua yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
belum mencapai kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, Oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan
masalah......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Dan Pentingnya Perencanaan..................................................................... 3
2.3 Tipe-Tipe Perencanaan.................................................................................................. 9
2.4 Proses Penyusunan Perencanaan................................................................................. 10
2.5 Pendekatan Dalam Perencanaan.................................................................................. 11
2.6 Perbedaan Tujuan dan Rencana.................................................................................. 11
2.7 Masalah Kontemporer Dalam Perencanaan................................................................. 12
2.8 Perencanaan Yang Efektif Dalam Lingkungan Dinamis............................................. 13
BAB
III PENUTUP........................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 17
3.2 Saran............................................................................................................................ 17
3.3 Daftar Pustaka............................................................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap
organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning)
merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan
bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan
dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan. Perencanaan
diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini
merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan
tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan
oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam
setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat
melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan
merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam
menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan
bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan). Pokok pembahasan pada makalah
ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan dan proses
yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan
untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.
Dalam
manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas
dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
1.
Apa pengertian perencanaan, Pentingnya
Perencanaan?
- Apa saja tipe-tipe perencanaan?
- Hambatan apa saja yang ada dalam perencanaan dan
bagaimana cara mengatasinya?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan masalah yang dihadapi
maka makalah ini bertujuan untuk :
1.
Mengetahui pengertian perencanaan;
2.
Mengetahui macam-macam perencanaan;
3.
mengetahui apa saja hambatan yang
ada dalam perencanaan dan cara mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Dan Pentingnya Perencanaan
- Pengertian perencanaan
Masing-masing
orang memberikan pemahaman yang berbeda sesuai dengan bidang yang mereka kaji
dan amati dalam perencanaan. Namun, dalam konteks ini perencanaan diartikan
sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran, menentukan pilihan-pilihan
tindakan yang akan dilakukan dan mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan
demikian, perencanaan mengandung beberapa arti antara lain:
- Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang
menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan akan berjalan sesuai dengan
tahap-tahap yang di tentukan.dalam hal ini kegiatan dalam perencanaan
dilakukan menurut proses yang berlaku.
- Penetapan tujuan dan sasaran. Yaitu
kegiatan merencanakan ke arah mana organisasi dapat menetapkan tujuan nya
secara khusus ataupun umum,tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka
pendek.
- Pemilihan tindakan. Yaitu
organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan yang efektif
ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang kala tidak efektif
- Mengakaji cara terbaik.
Walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap baik namun bisa saja tetap
tidak efektif kalau dilakukan dengan cara kurang baik.sebaliknya,sesuatu
yang baik apabila dilakukan dengan cara yang baik pula maka akan
menghasilkan sesuatu yang efektif.
- Tujuan . Hal ini menyangkut hasil
akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh organisasi.keinginan itu
bisa dinyatakan dalam suatu standar-standar yang berlaku baik kualitatif
maupun kuantitatif.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa perencanaan adalah tindakan integratif yang mencoba untuk
memaksimumkan efektifitas secara total dari organisasi sehingga apa yang
dibutuhkan tercapai. Dengan demikian perncanaan paling tidak harus memiliki
tiga aspek utama yaitu,
a.
Menyangkut masa yang akan datang.
b.
Harus menyangkut tindakan.
c.
Memiliki serangkaian tindakan di
masa yang akan datang yang akan diambil oleh perencana.
2.
Pentingnya Suatu Perencanaan
Perencanaan
sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan. Alasan ini
didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah pasti.
Lingkungan yang berubah begitu cepat menuntut siapa pun baik perseorangan
maupun lembaga untuk selalu membuat rencana. Tanpa membuat perencanaan,
organisasi akan kehilangan arah dan sulit untuk mengantisipasi ancaman
perubahan lingkungan. Banyak faktor yang mempengaruhi pentingnya pembuatan
suatu perencanaan antara lain; perubahan ekonomi, kemajuan teknologi, perubahan
iklim, perubahan selera konsumen, gejolak politik, dan sistem keamanaan yang
tidak terjamin memberikan banyak tantangan yang harus dihadapi walaupun penuh
dengan resiko. Selain untuk lebih memantapkan arah bagi organisasi dalam
mencapai tujuannya, perencanaan juga memiliki peranan penting lainnya, seperti:
a) Untuk
mengkooordinasikan usaha-usaha
Didalam suatu organisasi pekerjaan-perkerjaan
dilakukan individu dan kelompok yang memiliki tujuan dan kepentingan yang
berbeda-beda. Maka perlu dilakukan koordinasi, agar tujuan dan kepentingan itu
tidak keluar dari tujuan organisasi.
b) Untuk mengatasi
perubahan
Dengan adanya perencanaan yang
matang maka perubahan-perubahan potensial yang akan terjadi akan dapat
diantisipasi secepat mungkin.
c) Untuk
pengembangan manajer
Manajer harus bertindak proaktif dan
membuat hal-hal terjadi dan bukan sebaliknya, bertindak rekatif dan membiarkan
hal-hal terjadi. Tindakan perencanaan akan mempertajam kemampuan manajer untuk
berfikir ketika mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak dan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
d) Untuk pengembangan
standar kinerja
Keberhasilan yang dicapai pada masa
lalu akan menjadi standar kinerja untuk masa yang akan datang. Tanpa
perencanaan, standar performa mungkin menjadi tidak rasional dan subjektif.
2.2 Hubungan
Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi Manajemen Lainnya
Fungsi
perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah
saling berhubungan, saling tergantungdan berinteraksi.
ü Pengorganisasian
dan penyusunan personalia
Pengorganisasian
adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya keuangan, phisik
dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan menunjukan sumber
daya-sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
ü Pengarahan
Fungsi
pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan menentukan
kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber
daya-sumber daya dan hubungan-hubungan yang di perlukan untuk mengarahkan dan
memotivasi karyawan.
ü Pengawasan
Perencanaan
dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering d sebut sebagai
“kembar siam” dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk
perencanaan efektif. Oleh karena itu, pengawasan bertindak sebagai kriteria
penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana. Tujuan setiap rencana adalah
untuk membantu sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
2.3 Tipe-Tipe
Perencanaan
Pengklasifikasian
perencanaan telah banyak dilakukan oleh para ahli. Apapun bentuk
pengklasifikasian itu, perencanaan jelas saling terkait antara satu jenis
perencanaan lainya.beberapa tipe-tipe perencanaan yang dimaksud Perencanaan
berdasarkan jangkauan dibagi menjadi dua, yaitu:
- Rencana strategic adalah rencana yang diterapakan
pada organisasi secara keseluruhan dan mnetapkan tujuan keseluruhan oraganisasi.
Rencana strategis dapat dipandang sebagai rencana secara umum yang
menggambarkan pengalokasian sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah
yang diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
- Rencana operasional adalah rencana yang meliputi
area operasional tertentu dari sebuah organisasi.
v Perencanaan
berdasarkan kerangka waktu terbagi menjadi dua yaitu:
- Rencana jangka panjang adalah rencna yang
mempunyai jangka waktu lebih dari 3 tahun.
- Rencana jangka pendek adalah rencana yang
berjangka waktu kurang dari 1 tahun.
v Perencanaan
berdasarkan spesifisitas terdari dari dua yaitu:
- Rencana spesific adalah rencana yang
didefinisikan secara jelas dan tidak memberikan ruang bagi interpretasi.
- Rencana fleksibel yang menentukan panduan umum,
memberikan fokus tetapi tidak membatasi manajer padaa tujuan spesifikasi
atau serangkaian tindakan.
v Perencanaan
berdasarkan frekuensi penggunaan , dibagi menjadi dua yaitu:
- Rencana sekali pakai adalah rencana satu kali
yang secara spesific didisain untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang
unik.
- Rencana siaga adalah rencana berkelanjutan yang
memberikan panduan untuk aktivitas yang dilakukan
2.4 Proses
Penyusunan Perencanaan
Perencanaan
sebagai suatu proses merupakan suatu cara yang sistematis untuk menjalankan
suatu pekerjaan. Dalam perencanaan terkandung suatu aktivitas tertentu yang
saling terkait untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses penyusunan
perencanaan itu terdiri dari:
- Merumuskan misi dan tujuan
- Memahami keadaan saat ini
- Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat
tercapainya tujuan
- Menyusun rencana kegiatan untuk mencapai
tujuan
2.5 Pendekatan
Dalam Perencanaan
Terdapat berbagai macam
pendekatan-pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses penyusunan
perencanaan. Pendekatan tersebut diantaranya adalah:
1. Pendekatan perncanaan Inside – out Dan
perencanaan outside – in.
2. Pendekatan perencanaan Top – Down dan
perencanaan bottom – up.
3. Pendekatan perncanaan contingency
2.6 Perbedaan
Tujuan Dan Rencana
Perencanaan
sering disebut fungsi manajemen yang utama karena menentukan dasar untuk semua
hal lainnya yang dilakukan para manajer ketika mengelola,memimpin,dan
mengendalikan.perencanaan melibatkan dua aspek penting yaitu,tujuan dan
rencana.
Tujuan
adalah hasil yang diingankan atau target.hal itu memandu keputusan manajemen
dan membentuk kriteria terhadap hasil kerja yang diukur.karena itulah tujuan
sering disebut dasar perencanaan. Sedangkan, rencana adalah dokumen yang
menentukan kerangka bagaimana tujuan itu akan terpenuhi. Jenis-Jenis Tujuan : Tujuan yang
dinyatakan adalah pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi dsn
yang ingin diyakini para pemangku kepentiingan tentang tujuannya. Tujuan riil
adalah tujuan yang secara aktual dikejar oleh organisasi,seperti yang di definisikan
oleh tindakan para anggotanya.
2.7 Masalah
Kontemporer Dalam Perencanaan
Perencanaan
formal organisasi telah menjadi populer pada tahun 1960 an dan sebagaian besar
masih populer hingga dewasa ini.Masuk akal bagi sebuah organisasi untuk menetapkan
target dan beberapa arahan.tetapi kita telah menentang beberapa asumsi dasar
perencanaan :
- Perencanaan dapat
menyebabkan kekakuan.
Perencanaan
formal dapat mengunci organisasi ke tujuan spesifik yang akan dicapai dalam
jangka waktu tertentu.
- Rencana tidak dapat
dikembangkan untuk lingkungan yang dinamis.
Lingkungan
bisnis saat ini sering kali bersifat acak dan tidak dapat diprediksi. Mengelola
pada kondisi seperti ini akan membutuhkan fleksibiltas dan hal itu dapat
berarti tidak terikat pada rencana formal.
- Rencana formal tidak
dapat mengganti intuisi dan kreatifias.
Organisasi
sering kali mengalami kesuksesan karena visi inovatif sesorang dan usaha
perencanaan mungkin menghalangi visi seperti itu.
- Perencanaan memfokuskan
perhatian manajer pada persaingan dewasa ini,bukan kemampuan bertahan
hidup esok.
Perencanaan
formal mempunyai kecendurungan untuk berfokus pada bagaimana mengkapitalisasi
peluang bisnis yang ada dalam sebuah industri, tetapi tidak memungkinkan
manajer untuk mempertimbangkan penciptaan atau penciptaan-ulang sebuah
industri.konsekuensinya, rencana formal dapat menghasilkan kesalahan yang mahal
pada saat kompetitor lain mengambil alih pimpinan.
- Perencanaan formal
memeperkuat kesuksesan,yang dapat menimbulkan kesalahan.
Kesuksesan dapat
melahirkan kegagalan dalm melahirkan kegagalan dalam lingkungan yang tidak
pasti.sulit untuk mengubah rencana yang telah terbukti di masa lalu. Rencana
yang berhasil dapat memberikan perasaan yang palsu tentang keamanan, yang
mempertebal keercayaan diri atas rencana formal ketimbang yang dijaminkan.
- Hanya perencanaan
belumlah cukup
Tidak cukup
bagi manajer cukup hanya merencanakan. Anda harus mencanangkan rencana ke dalam
gerakan dan melakukannya.
2.8 Perencanaan
Yang Efektif Dalam Lingkungan Dinamis
Lingkungan
eksternal berubah terus-menerus. Sebagai contoh, WiFi telah merevolusi semua
jenis industri, mulai dari penerbangan hingga manufaktur mobil ke manufaktur
mobil ke super market. Perusahaan menggunakan internet untuk desain produk yang
diinginkan pelanggan. Jumlah yang di belanjakan untuk makan di luar ketimbang
memasak rumah diperkirakan akan turun. Harga minyak mentah telah mencapai rekor
tertingginya. Dan para ahli percaya bahwa China dan India akan
mentransformasikan perokonomian global pada abad dua puluh satu. Bagaimana
manajer merencanakan secara efektif apabila lingkungan eksternal berubah
terus-menerus?. Dalam lingkungan yang tidak pasti, manajer harus mengembangkan
rencana yang spesifik tetapi fleksibel. Walaupun hal ini mungkin terlihat bertolak
belakang, namun rencana membutuhkan spesifikasi. Rencana berfungsi sebagai peta
jalan, walaupun tujuannya dapat berubah karena kondisi pasar yang dinamis.
Manajer harus siap untuk mengubah arah apabila kondisi lingkungan
mengharuskannya.
2.9 Hambatan
dalam Penetapan Tujuan dan Perencanan dan Cara Mengatasinya
- Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanaan
Efektifitas penting bagi seorang
manajer, seringkali dalam pengembangan perencanaan yang efektif manajer
mengalami hambatan – hambatan. Terdapat dua hambatan utama dalam pengembangan
rencana yang efektif, yaitu :
- Penolakan dari dalam diri perncanaan terhadap
penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk mencapainya.
David A. Kolb dan kawan – kawan
mengemukakan beberapa alasan mengapa manajer ragu – raguatau seringkali gagal
dalam menetapakan tujuan organisasi
a.) Keengganan
melepaskan tujuan alternatif
b.) Ketakutan akan
kegagalan
c.) Minimnya
pengetahuan tentang organisasi
d.) Minimnya
pengetahuan tentang lingkungan
e.) Kurangnya
percaya diri
- Keengganan yang lazim dari para anggota
organisasi untuk menerima rencana karena perubahan yang akan ditimbulkan.
Terdapat tiga alasan mengapa anggota
organisasi dapat menolak perubahan – perubahan yang akan terjadi.
a.) Ketidakpastian
mengenai sebab dan akibat dari perubahan
b.) Kengganan
untuk melepaskan keuntungan yang ada
c.) Kesadaran akan
kelemahan dalam perubahan yang diusulkan
B. Mengatasi Hambatan dalam
Penetapan Tujuan dan Perncanaan
- Pemahaman Maksud Tujuan
dan Rencana
Salah satu
cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan adalah
dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat
keterbatasan pada efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana.
Dan penetapan tujuan dan perencanaan
yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan pengecualian
diharapkan dari waktu ke waktu.
2.
Komunikasi
dan Partisipasi
Meskipun
mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus
dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang
terlibat dalam proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari
strategi fungsional, dan bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan
dan dikoordinasikan. Orang-orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan
dan mengimplementasikan rencana harus didengar pendapatnya dalam
mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu memiliki informasi
yang berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan
mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya
lebih berkomitmen pada rencana yang pembentukannya mereka bantu .bahkan ketika
suatu organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan,
manajer dari berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam
proses perencanaan.
3.
Konsistensi
/revisi /dan pembaruan
Tujuan
seharusnya konsisten baik secara horizontal maupun secara vertikal .konsistensi
horizotal berarti bahwa tujan seharusnya konsisten diseluru organisasi /
dari satu departemen ke departemen lainnya. Konsistensi vertikal
berarti bahwa tujuan seharusnya konsisten dari atas hingga ke bawah
organisasi : tujuan stategis, taktis, dan operasional harus
selaras. Karena penetapan tujuan dan perencanaan merupakan proses yang dinamis,
tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui secara berkala.
Banyak organisasi melihat perlunya merevisi dan memperbarui dengan frekuensi
yang semakin sering.
4.
Sistem
Penghargaan yang Efektif
Secara umum,
orang seharusnya diberi penghargaan baik karena menetapkan tujuan dan rencana
yang efektif, maupun karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang
berasal dari faktor-faktor di luar pengendalian manajemen, orang seharusnya
dipastikan bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan tidak akan selalu memiliki
konsekuensi hukuman.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan
merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam
menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi
ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
sistematis. Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu
Perencanaan berdasarkan jangkauan, Perencanaan berdasarkan kerangka waktu,
Perencanaan berdasarkan spesifisitas, Perencanaan berdasarkan frekuensi
penggunaan. Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan
tujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem
penghargaan yang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.
3.2 Saran
Sebaiknya
dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi
menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan. Dalam sebuah prencanaan
perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, Rindyah Hanafi, Pengantar
Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2002.
Drucker Peter F. Pengantar
Manajemen. Jaya Pirusa, Jakarta, 1982
Gibson, Donnelly, Ivancevich,
manajemen edisi kesembilan, Airlangga, Jakarta, 1997.
Griffin, Manajemen. Airlangga,
Jakarta, 2004.
L. Daft Richard, Manajemen. Edisi
enam, Salemba empat, Jakarta, 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar