TUGAS MANDIRI DOSEN
PEMBIMBING
Manajemen Wahyunis, S.P., M.Pd
Manajemen Industri (Hubungan
manjemen industry dan SDM, Fungsi Manajemen Industri & Sistem Informasi
Manajemen)
Disusun oleh:
KHAMILATUN KHUSNA
11382203026
Lokal 3 E Agroteknologi
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF
KASIM
PEKANBARU
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang masih memberikan rahmat dan karunianya berupa nikmat
kesehatan dan kesempatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Mandiri Dasar-Dasar Manajemen tentang. Manajemen
Industri (Hubungan manjemen industry dan SDM, Fungsi Manajemen Industri &
Sistem Informasi Manajemen)
Shalawat bersampulkan salam tidak lupa pula kami kirimkan
kepada junjungan alam, yakni Nabi Muhamad SAW yang telah membawa umatnya dari
alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingannya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, baik dalam penulisan maupun penyajiannya, maka kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar kedepannya lebih
baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan
pembaca umumnya.
Pekanbaru,
31 Oktober 2014
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………….……..
Daftar Isi………………………………………………………………………….
BAB I Pendahuluan
I.1Latar belakang…………………………………………………………
I.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….
I.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………….
BAB II Pembahasan
II.1 Definisi Manajemen
dan Industri…………………………………..
II.2
Sumber Daya Manusia………………………………………………
II.3
Manajemen Industri………………………………………………….
II.4 Hubungan Antara Manajemen
Industri dan Sumber Daya Manusia
II.5
Manajer………………………………………………………………..
II.6 Peran
Manajer………………………………………………………..
II.7
Kompetensi Manager………………………………………………..
II.8 Peran
Interpersonal Manajer (Interpersonal Manajerial)………….
II.9 Fungsi
Manajemen…………………………………………………..
BAB III Penutup
III.1 Kesimpulan………………………………………………………….
III.2 Saran…………………………………………………………………
III.2 Daftar Pustaka…………………………………………………………
PENDAHULUAN
Industri adalah suatu upaya sistemik untuk menggerakan
pembangunan ekonomi dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
yang tersusun atas faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi
pemasaran, teknologi geografi dan dampak sosial. Dalam realitanya,
industrialisasi diwujudkan dalam pengertian seperti skala (kecil-besar),
hulu-hilir terpadu, aplikasi teknologi tertentu beserta penciptaan nilai tambah
yang mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi
komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kemampuan tumbuh dan berkembang atas
kekuatan sendiri untuk meningkatkan kegiatan produksi dan memperkuat sektor
ekonomi lainnya.
Didalam
makalah ini kami akan membahas manajemen didalam sebuah industry dan juga
hubungannya dengan SDM yang berkualitas.
I.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan manajemen dan juga apa yang dimaksud
dengan industry
2.
Bagaimanakah kaitannya antara manajemen dan juga industry.
3.
Bagaimana peran manajemen untuk mencapai suatu tujuan dalam sebuah
industri.
Agar banyak dari pembaca yang membahas makalah yang saya susun ini
nantinya akan mengerti tentang bagainama keterkaitan antara manajemen, daan
juga industry, dan bagaimana keterkaitan serta peran manajemen tersebut didalm
sebuah industry, dan agar nantinya para pembaca tidak akan bingung, da dapat
memahaminya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Manajemen dan Industri
Manajemen
Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada
berbagai ragam yaitu manajemen sebagai suatu proses, manajemen sebagai
kolektivitas manusia, manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai seni. Manajemen
sebagai suatu proses, definisi manajemen sebagai seuatu proses dapat dilihat
pemaparan dari beberapa tokoh sebagai berikut:
- Encylopedia
Of The Social Science, yaitu suatu prose dimana pelaksanaan suatu tujuan
tertentu dilaksanakan dan diawasi.
- Haiman,
yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalu kegiatan orang lain,
melakukan usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.
- Giorgy
R. Terry, yaitu cara pencapaian yang telah ditentukan terlebih dahulu
dengan melalui kegiatan orang lain.
- Manajemen
sebagai suatu kolektinitas merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan
orang-lorang inilah yang disebut dengan manajemen, sedangkan orang yang
bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya
aktivitas manjemen disebut manejer.
- Manajemen
sebagai suatu ilmu karena telah dipelajari sejak lama dan telah
diorganisasikn menjadi suatu teori manajemen.
- Manajemen
sebagai suatu seni, yaitu suatu keahlian, kemampuan, keterampilan,dalam
aplikasi prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya secara efisisen dan efektif guna mencapai tujuan
organisasi.
Dari
definisi-definisi yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
untuk mencapai sasaran atau tujuan secara efektif dan efisien dimana untuk
dapat mencapai tujuan tersebut sumber daya manusia bekerjasama secara
kolektivitas.
Industri
Industri adalah suatu upaya sistemik untuk menggerakan
pembangunan ekonomi dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
yang tersusun atas faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi
pemasaran, teknologi geografi dan dampak sosial. Dalam realitanya,
industrialisasi diwujudkan dalam pengertian seperti skala (kecil-besar),
hulu-hilir terpadu, aplikasi teknologi tertentu beserta penciptaan nilai tambah
yang mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi
komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kemampuan tumbuh dan berkembang atas
kekuatan sendiri untuk meningkatkan kegiatan produksi dan memperkuat sektor
ekonomi lainnya.
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam suatu industry
adalah faktor yang paling menentukan berjalannya suatu industri. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah
makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang
berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Manajemen
sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal
sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat
menjadi maksimal.MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah
manusia – bukan mesin – dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.Kajian MSDM
menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
Unsur MSDM adalah manusia. Manajemen sumber daya
manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan
karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber
daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi
secara langsung sumber daya manusianya.
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk
meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah
memberikan kepada perusahaan atau industri satuan kerja yang efektif. Untuk
mencapai tujuan ini, study tentang manajemen personalia akan menunjukkan
bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan,
mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe
(kualitas).
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses
menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer
dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas industry atau
perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang
biasanya mengurusi sumber daya manusia adalah departemen sumber daya manusia
atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut
A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan
yang bertujuan untuk memasok suatu industri atau perusahaan dengan orang-orang
yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat
organisasi memerlukannya. Tujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu
Tujuan
Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya
manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas industry
atau perusahaan. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia
diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap
bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia
membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber
daya manusia.
1.
Tujuan
Fungsional
Ditujukan untuk
mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber
daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan
organisasi.
2. Tujuan Sosial
Ditujukan
untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif
terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi
keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
3. Tujuan Personal
Ditujukan
untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang
dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal
karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan,
dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan,
kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan
organisasi.
3. Manajemen Industri
Dari pemaparan diatas dapat disimpulakan bahwa manajemen
industri adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
dan pengontrolan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk menggerakan
pembangunan ekonomi manusia secara sistematik yang tersusun atas faktor-faktor
seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan
dampak sosial sehingga mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan
kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kehidupan manusia dan
prosesnya dapat berjalan efektif dan efisien.
4. Hubungan Antara Manajemen Industri
dan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia atau disingkat SDM adalah tenaga
kerja manusia yang di jadikan pekerja pada suatu organisasi atau perusahan dan
industry untuk mencapai suatu tujuan didalam industry tersebut. Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan
peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien
dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan
bersama perusahaan atau industri.
Manajemen juga menyangkut desain dan implementasi perencanaan,
penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen
ini melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara
langsung sumber daya manusianya sehingga ketika sumber daya manusia ini
dikontrol dengan baik maka akan memiliki hasil yang baik pula pada industry
tersebut.
Dalam
imanajemen industry, industry yang baik harus berhubungan dengan sebuah sistem,
karena sistem inilah yang dimaksud dengan manajemen, industry dan sumber daya
manusia.
Suatu manajemen tidak akan berjalan ketika tidak ada yang
bertanggung jawab atas berjalannya manajemen tersebut, maka dar itu dalam hal
ini agar manajemen ini dapat berjalan maka diperlukan manajer. Manejer adalah
seorang yang bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas
manajemen agar tujuan dari unit yang dipimpinnya tercapai dengan
menggunakan bantuan dan kerjasama orng lain. Manajemen dan manejer adalah hal
yang berbeda, dimana manajemen kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen yang disebut manajer.
5. Manejer
Dalam sebuah industry atau perusahaan, membutuhkan
seorang pemimpin atau dalam sebuah industry disebut manajer. Kaitannya dalam
manajemen adalah seorang manajer dituntut untuk memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam bidang manajemen sehingga mampu mengaplikasikan ilmunya
untuk mengorganisir dan mengoptimalkan sumber daya yang ada sehingga menjadi
efektif dan efisien. Manajer disini harus mampu memanejemen semua sumber daya
yang ada dimana mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian.
Berdasarkan tingkatannya manajer dapat dibedakan dalam beberapa
tingkatan yaitu manajemen puncak, menengah, dan manajemen tingkah bawah.
Keterampilan manajerial yang dibutuhkan untuk masing-masing tingkat manajemen
juga berbeda. Manejer tingkat atas lebih banyak memerlukan keterampilan yang
bersifat konseptual, tingkat menengah adalah sebagai penerjemah konsep dan
sedangkat tingkat bawah memelukan keterampilan teknis dan operasional atau yang
mengerjakan dan mengaplikasikan konsep itu dalam kehidupan sehari-hari.
6. Kompetensi Manajer
Seorang manejer dituntut untuk memiliki kompetensi yang
meliputi pengetahuan, keterampilan dan etika. Pengetahuan yang meliputi bidang
teknis dan bidang manejerial. Seorang manejer harus memahami proses bisnis yang
dipimpinnya dan mempunyai pengetahuan tentang bidang manejerial agar mampu
menjalankan industry atau perusahaan dengan baik. Pengetahuan dapat diperoleh
dari pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Selain engetahuan, seorang
manajer harus mempunyai keterampilan atau skill baik dalam bidang teknis maupun
keterampilan dalam mengelola industry atau perusahaannya. Selain pengetahuan
dan keterampilan, seorang manejer juga ituntut untuk memiliki etika profesi
dalam menjalankan bisnis sesuai kaidah atau hokum dan aturan yang berlaku.
Setiap jenjang manajemen membutuhkan pengetahuan dan
keterampilan yang berbeda. Manejer puncak lebih membutuhkan kemampuan
konseptual dibandingkan kemampuan teknis. Manejer menengah membutuhkan
kemampuan konseptual dan teknis secara berimbang, sedangkan manejer
tingkat bawah lebih membutuhkan keterampilan teknis. Ketiga manejer tersebut
membutuhkan kemampuan hubungan manusiawi yang kurang lebih sama besarnya. Dengan
kemampuan yang baik diharapkan seorang manejer mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik, sehingga tujuan perusahaan atau industry yang tercantum dalam visi
dan misi dapat tercapai dengan baik. Kompetensi manajer dapat dikelompokan
menjadi:
1. Management skill
Kemampuan
manajemen merupakan kemampuan dalam menerapkan fungsi-fungsi maanjemen
(Planning, organizing, actuating, staffing, coordinating, commanding, budgeting
and controlling) dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang muncul.
2. Tehnical skill
kemmpuan
teknis merupakan kemampuan dalam menggunakan alat, ermasuk alat bantu
(Tools), menerapkan prosedur operasional standard an pengetahuan teknis
yang berkaitan dengan bidang kerja. Manajer harus memiliki keahlian yang cukup
dalam bidang kerjanya.
3. Human Skill,
kemampuan
manusiawi merupakan emampuan untuk bekerjasama dengan orang lain dan memotivasi
orang lain baik sebagai individu maupun kelompok.
4. Conceptual skills,
kemampuan konseptual merupakan kemampuan untuk mengkordinasi
dan memadukan berbagai kepemntingan dan kegiatan didalam perusahaan atau
industry.manajer harus mempunyai konsep yang jelas, terarah, terukur untuk
menjalankan industry tersebut.
Oleh karena itu manajer tidak akan lepas dari pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan berangkat dari masalah atau kescempatan.
Pengambilan keputusan pada dasarnya memilih alternative yang terbaik dari
serangkaian alternative yang ada. Ada dua tipe keputusan yaitu keputusan
terprogram dan keputusan tidak terprogram keputusan tidak terprogram untuk memecahkan
masalah yang tidak muncul secara rutin sedangkan keputusan yang terprogram
untuk memecahkan masalah secara rutin. Dalam pengambilan keputusan situasi yang
dihadapi oleh seorang manajer dapat bervariasi dari kondisi yang pasti sampai
kondisi yang tidak pasti.
Pendekatan rasional dalam pengambilan keputusan ditunjukan
untuk mengurangi ketidakpstian. Urutan dalam pendekatan tersebut adalah
meneliti situasi, mengembangkan alternative pemecahan, mengevaluasi alternative
dan memilih yang terbaik, implementasi dan follow-up serta evaluasi. Disamping
pendekatan rasional ada beberapa model yang realistis. Beberapa model tersebut
adalah administrative, heuristic, intuisi, eskalasi serta pengaruh politik dan
etika. Model-model tersebut menunjukan bahwa manajer tidak selalu rasional
dalam pengambilan keputusan, pengambilan keputusan dapat ditingkatkan
efetivitas individu maupun kelompok.
7. Peran manajer
Selain menjalankan fungsi manajemen, seorang manajer juga
dituntut untuk menjalankan perannya sebagai seorang manajer. Tugas menajer
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasi da
pengendali, seluruh sumber daya yang ada guna mencapai tujuan. Menurut
Mintzberg peran seorang manajer dapat dibagi menjadi tiga peran besar yaitu,
interpersonal, informational, dan decisional. Interpersonal merupakan peran
manajer yang berkaitan dengan pekerjaan yang berhubungan denga orang lain dan
tugas-tugas yang bersifat seremonial dan simbolik. Informational merupakan
peran manajer yang berkaitan dengan menerima, menyimapn dan menyebarluaskan
informasi. Sedangikan decisional merupakan peran manajer yang berkaitan dengan
penentuan berbagai pilihan.
8. Peran Interpersonal Manajer
(Interpersonal Manajerial)
Manajer mempunyai tiga peran dalam hubungannya dengan
sesame anggota perusahaan atu industry yaitu:
·
Peran
figure
Peran figure artinya bahwa seorang
maanjer merupakan symbol. Manajer harus berperan melakukan tugas rutin yang
berkaitan dengan tugas-tugas resmi dan pekerjaan-pekerjaan3yang bersifat social.
Sebagai contoh adalah memberi sambutan pada acara resmi, membuka acara yang
diselenggarakan industry, menjadi penanggung jawab setiap kegiatan dan
sebagainya.
·
Peran
pemimpin
Manajer adalah pemimpin sehingga
manajer harus mampu memimpin, membimbing, memotivasi, memberikan reward dan
pusnishmen, mengatur anggotanya melalui pembagian kerja agar tujuan dapat
tercapai.
·
Peran
Penghubung
Peran manajer yamg lain adalah
sebagai penghubung antar anggota atau sumber daya manusia, antar anggota dan
pihak eksternal. Untuk itu diperlukan kemampuan komunikasi dari manager agar
dapat terjadi hubungan yang harmonis antara anggota organisasi maupun dengan
pihak eksternal.
·
Peran informasional Manajer
Manajer mempunyai peran dalam hal
pencarian, pengelolahan dan penistribusian baik dari maupun untuk anggotanya.
Peran manajer dalam bidang informasi meliputi tiga peran:
·
Pemonitor
Manajer harus menjalankan peran
dalam hal mencari, menerima berbagai informasi pengembangan pemahaman
terhadap industry. Seorang manajer harus mampu melakukan monitoring terhadap
semua kejadian yang dapat memberikan pegaruh terhadap industry.
·
Deseminasi
Manajer harus menjalankan peran
sebagai desiminator yaitu dalam penyebaran informasi baik kepada internal
maupun eksternal perusahaan atau industry. Manajer harus dapat membedakan
antara informasi yang berasal dari fakta (kebenaran) atau informasi yang
bersifat interpretasi.
·
Juru
bicara
Manajer mempunyai peran yang sangat
sebagai juru bicara yaitu dalam hal menyampaikan dan menyebarkan informasi
kepada pihak luar kegitan-kegiatan ataupun produk dan hasil yang dicapai.
Ø Peran manajer dalam pengambilan
keputusan
Peran
manajer lainnya adalah dalam hal pengambilan keputusan. Manajer mempunyai
minimal 4 yang berkaitan dengan pengambilan keputusan:
·
Kewirausahaan
Seorang
manajer harus mampu mencari berbagai peluang bagi perusahaan atau industry
terhadap lingkungannya dan mengambil inisiatif untuk mengembangkan
berbagai proyek perubahan. Manajer perlu mengembangkan jiwa enterprenuership
guna mengembangkan organisasi menjadi lebih profit, lebih baik dan lebih skses.
·
Penyelesai
masalah
manajer
mempunai tanggung jawab terhadap tindakan perbaikan ketika terjadi masalah yang
tidak diharapkan.
·
Pembagi
sumber daya
manajer mempunyai tugas yang utama yaitu
Planning, organizing, actuating, leading, staffing anda controlling sehingga
manajer berperan dalam mengalokasikan sumber daya yang ada baik material,
machine, money dan sumber day industry yang lain.
·
Negosiator
atau juru runding,
manajer bertanggung jawab dalam
mewakili perusahaan atau industry pada kegiatan negosiasi dengan pihak luar
perusahaan atau industry, sehingga manajer perlu mengembangkan kemampuan
negosiasi.
9. Fungsi Manajemen
Semua organisasi atau industry bahwa untuk dapat bekerja
secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya diperlukan manajemen yang
baik. Jika industry bekerja tanpa manajemen yang baik tentu akan mngalami
kesulitan dan hambatan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkannya. Karena
fungsi menajemen sendri adalah:
a. Perencanaan
/ Planning,
Fungsi perencanaan adalah suatu
kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
b. Pengorganisasian
/ Organizing,
Fungsi perngorganisasian adalah
suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain
yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta
menggapai tujuan perusahaan. Pengorganisasian ini meliputi:
c. Penentuan
sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan
organisasi.
Perancangan dan pengembangan suatu
organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah
tujuan.
d. Penugasan
tanggung jawab tertentu
Pendelegasian wewenang yg diperlukan
kepada individu-individu utk melaksanakan tugasnya.
e. Pelaksanaan
/ Actuating,
Fungsi pelaksanaan adalah suatu
fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan
lain sebagainya.
f. Pengendalian
/ Controling,
Fungsi pengendalian adalah suatu
aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian
dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Menajaga keseimbangan antara
tujuan-tjuan yang bertentangan, Kadang dalam suatu industry terdapat
kepentingan, tujuan, sasaran dan kegatan yang berbeda dari para pekerja. Hal
ini akan menimbulkan benturan yang sangat hebat. Dengan manajemen yang baik permasalahan
ini dapat diseimbangkan sehingga prioritas tujuan industry dapat diutamakan.
g. Mencapai
efisien dan efektifitas,
Kinerja industry merupakan ukuran
baik tidaknya suatu industri, salah satu cara untuk mengukur kinerja
suatu industry yaitu dengan peningkatan efisien dan efektifitas kinerja. Seperti
yang telah dijelaskan diatas bahwa suatu industry untuk dapat bekerja secara
efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya diperlukan manajemen yang baik.
Jika perusahaan dan industry bkerja tanpa manajemen yang baik tentu akan
mengalami kesulitan dan hambatan yang berat dalam usaha untuk mencapai
tujuannya. Manajemen diperlukan dalam suatu perusahaan atau industry untuk:
h. Mencapai
tujuan,
tujuan akan tercapai dengan baik
jika manajemen diterapkan dengan baik dengan meminimasi trial and error atau
coba-coba. Melalui ilmu dan seni, sumber daya yang ada dapat dioptimalkan demi
tercapainya suatu tujuan secara efektif dan efisien.
Menjaga
keseimbangan dantara tujuan-tujuan yang bertentangan. Kadalang dalam suatu
perusahaan atau industry terdapat kepentingan, tujuan, sasaran dan kegiatan
yang berbeda dari para anggota dan pengurusnya. Hal ini akan menimbulkan
benturan yang sangat hebat. Dengan manajemen yang baik permasalahan ini dapat
diseimbangkan sehingga prioritas tujuan bersama dapat diutamakan.
i.
Mencapai efisiensi dan efektifitas.
Kinerja suatu perusahaan dan
industry merupakan ukuran baik tidaknya suatu industry tersebut yaitu dengan
peningkatan efisien dan efektifetas kinerja.
j.
Sistem informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah
suatu sistem informasi yang diperlukan bagi manajemen untuk menghasilkan
kebijakan dan keputusan dalam mencapai tujuan perusahaan atau industry.
Fungsi
sistem informasi manajemen dalam perusahaan:
v Perencanaan
Dengan tersedianya
sistem informasi manajemen akan dapat menyediakan data yang diperlukan untuk
mengambil tindakan yang cepat dan mudah apabila terjadi masalah dengan
penjadwalan. Fungsi-fungsi perencanaan yang telah tersediadan jauh lebih
berkembang memungkin perusahaan atau industry mengurangi biaya-biaya produksi
barang, meningkatakan ketepatan pengiriman barabnng, serta meningkatakan
flewksibelitas perusahan dan industry dalam menyusun jadwal kebutuhan stok.
v Manajemen Stok Barang,
dalam manajemen stok barang sistem
informasi manajemen dapat:
·
Mengontrol
stok barang
·
Mangatur
pengadaan barang
·
Mangatur
pengiriman dan penerimaan barang
·
Melacak
informasi mengenai lokasi dan banyaknya barang\
·
Melakukan
penyesuaian terhadap pemerikasaan secara fisik jumlah stok barang dengan metode
”Cycle Couting” perbagian barang atau metode “Physical Inventory” untuk
seluruh barang.
·
Memproses
transaksi stok.
·
Menganalisa
dan mengatur informasi mengenai biaya
·
Pengaturan
yang efektif untuk barang jadi, barang setengah jadi dan bahan baku marupakan
suatu hal yang sangat penting dalam seluruh operasional perusahaan.
sistem informasi manajemen memberikan sistem pengaturan barang yang handal dan
terstruktur serta keseluruhan fungsi-fungsi yang dbutuhkan ntuk dapat melakukan
pengontrolan secara akurat terhadap setiap transaks stok, biaya produksi, yang
terjadi serta pemakaian barang.
v Manajemen keungan/ Akunting
Fungsi sistem informasi manajemen dalam manajemen keuangan
atara lain sebagi berikut:
·
Membuat
budget dan memotong aliran dana
·
Memprose
hutang dan piutang dagang
·
Memasukan
transaksi-transaksi pada buku besar
·
Me-rekonsialisasikan
perkiraan-perkiraan keungan
·
Menelusuri
biaya-biaya pemakaian barang, tenaga kerja dan produksi.
Sistem
informasi manajemen dapat menyediakan fungsi-fungsi yang cukup memadai dan
fleksibel untuk menangani keuangan dan akunting. Memungkin perusahaan untuk
dapat menelusuri dan mencari sumber dan pemakaian aliran dana didalam
perusahaan atau industry secara aman dan akurat. Transaksi keuangan akan
semakin mudah.
Menangani
pembelian
Sistem
informasi manajemen dapat menangani seluruh aktifitas pembelian, mulai dari
penyeleksi pemasok sampai pada memasukan data penawaran, memasukan order
pembelian sampai pada penerimaan barang dan melakukan inspeksi.
Produksi
Sistem
informasi manajemen memberikan fungsi-fungsi yang lengkap dalam hal produksi
untuk membantu perusahaan dalam menangani proses yang terjadi pada barang
setengah jadi dan meningkatkan produktifitas karyawan dengan menjalankan fungsi
dan fasilitas “Labor-Saving”, yang memungkinkan pengontrolan lebih besar
terhadap operasional produsi dan jadwal scheduling produksi.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulakan bahwa manajemen
industri adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
dan pengontrolan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk menggerakan
pembangunan ekonomi manusia secara sistematik yang tersusun atas faktor-faktor
seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan
dampak sosial sehingga mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan
kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kehidupan manusia dan
prosesnya dapat berjalan efektif dan efisien.
III.2 Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan di dalam penulisan makalah kami ini, kami memohon kepada para
pembaca agar memberikan sekiranya Kritikan dan juga saran yang membangun, agar
kami dapat lebih baik lagi dalam penulisan makalah kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
PDF: Manajemen dalam Industri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar