Tugas
Mandiri Dosen Pembinbing
Pangan
dan Gizi Wahyu Haryati Maser
S.Pt.,M.Si
Kandungan
Dalam Rumput Laut Merah Di Tiga Lokasi Pembudidayaan Dan Proses Pencernaannya
Sehingga Menghasilkan Energi
Disusun Oleh Kelompok :
KHAMILATUN KHUSNA
E/3 AGROTEKOLOGI
11382203026
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF
KASIM
PEKANBARU
2014
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
masih memberikan rahmat dan karunianya berupa nikmat kesehatan dan kesempatan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan mandiri Mata Kuliah
Pangan dan Gizi tentang
Kandungan Dalam Rumput Laut
Merah Dan Peoses Pencernaannya Sehingga Menghasilkan Energi. Shalawat bersampulkan salam tidak
lupa pula kami kirimkan kepada junjungan alam, yakni Nabi Muhamad SAW yang
telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingannya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, baik dalam penulisan maupun penyajiannya, maka kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar kedepannya lebih
baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan
pembaca umumnya.
Pekanbaru, 30 November 2014
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………………...
Daftar Isi…………………………………………………………………………....
BAB I Pendahuluan
I.1
Latar belakang…………………………………………………………..
I.2
Rumusan Masalah……………………………………………………….
I.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………..
BAB II Pembahasan
A. Bahan Pangan Rumput Laut
Merah………………………………….
B. Komposisi Komponen Makro Yang
Terkandung Dalam Bahan Pangan Rumput Laut Merah………………………………………………….
C. Proses Pencernaan Komponen Makro
Dalam Rumput Laut Tersebut Hingga Menghasilkan Energi…………………………………………
BAB III Penutup
III.1 Kesimpulan……………………………………………………………
III.2 Saran…………………………………………………………………...
III.2 Daftar
Literatur………………………………………………………
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang.
Di
perairan Indonesia terdapat 555 jenis rumput laut yang tumbuh, sekitar 55
diantaranya telah digunakan sebagai produk makanan, diantara 55 jenis tersebut
adalah E. spiosum dan E. cottoni yang banyak dibudi dayakan di
Bali (Nusa Penida), Sulawesi Selatan (Takalar), Madura (Sumenep), berpotensi
untuk dikembagkan sebagai sumber keaekaragaman hayati yang dibutuhkan oleh
industry pangan dan non pangan.
Rumput laut ini megandung banyak
sekali Polisakarida, suatu senyawa hidrokoloid yag terdiri atas ester kalium,
natrium dan magnesium atau kalsium sulfat dengan galaktosa dan kopolimer 3.6
anhidrogalaktosa. Pemanfaatan karagenanantaralain untuk industry makanan dan
obat-obatan. Yaitu sebagai stabilator, bahan pengental dan pengemulsi.
I.2 Rumusan Masalah.
1. Apa-apa sajakah kandungan dalam
bahan pangan rumput laut merah?
2. Apa-apa sajakah yang termasuk
dalam komponen makro pada bahan pangan rumput laut merah?
3. Bagaimanakah proses pencernaan
komponen makro dalam rumput laut tersebut hingga menghasilkan energy?
I.3 Tujuan Penulisan
Adalah
untuk menganalisis dan menemukan kaandungan berbagai komponen makro dalam bahan
pangan rumput laut merah, dan juga untuk mengetahui bagaimana tubuh mencerna
komponen-komponen makro pada rumput laut merah tersebut sehingga mampu
menghasilkan energy, untuk menunjang aktivitas sehari-hari manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Bahan Pangan Rumput Laut Merah
Bahan pangan rumput laut merah ini
merupakan salah satu jenis dari 555
jenis rumput laut yang tumbuh dan tersebar di seluruh laut Indonesia. Rumput
laut jenis ini paling banyak dibudidayakan di Bali, Sulawesi Selatan, dan juga
Madura,
Rumput laut merah ini atau E. Spinosum memiliki nilai nutrisi yang
sangat baik, diantaranya karbohidrat, serat dan juga mineral-mineral lain.
Komposisi kimia rumput laut merah ini semua sama di berbagai tempat
pembudidayaannya kecuali kadar seratnya.
Selain dapat dikonsumsi utuh,
bahan pangan rumput laut merah ini juga dapat diolah menjadi berbagai produk
olahan baik itu produk berupa makanan, obat-obatan, maupun kosmetik yang kini
telah banyak beredar dipasaran.
B.
Komposisi Komponen Makro Yang
Terkandung Dalam Bahan Pangan Rumput Laut Merah.
Rumput laut merah ini mengandung
polisakarida yang tinggi merupakan struktur dari dari dinding sel yang di
ekstrak dari rumput laut merah menghasilkan keragenan dan agar, berikut
merupakan komposisi kimia rumput laut merah
E. spinosum, dari tiga perairang yang berbeda.
Komposisi %
|
Bali
|
Sulawesi Selatan
|
Madura
|
Air
|
19.55 ± 0.49
|
21.27 ± 0.52
|
19.92 ± 2.15
|
Abu
|
18.70 ± 0.55
|
19.55 ± 0.49
|
18.95 ± 0.10
|
Protein
|
4.85 ± 0.62
|
5.74 ± 0.21
|
5.59 ± 0.32
|
Lemak
|
0.1 ±
0.02
|
0.06 ± 0.03
|
0.02 ± 0.01
|
Karbohidrat
|
56.80
|
53.44
|
55.52
|
Kandungan Makro
© Air, merupakan komponenkimia penting
yang berhubungan dengan mutu rumput laut. Rumput laut bersifat hidroskopis,
penyimpanan pada tempat lembab menyebabkan rumput laut akan cepat rusak.
© Lemak, rumput laut sangatlah sedikit.
Dan itulah kenapa rumput laut menjadi salah satu jenis bahan pangan yang baik
untuk tubuh.
© Protein, pada E. spinosum, berkisar 4.85-5.95%, hasil pemnelitian Eidman 1991, menyebutkan bahwa pada
periode pertumbuhan eksponensial alga lebih banyak mensintesis protein sehingga
pembentukan dinding sel dan juga cadangan makanan menjadi sedikit, pada kondisi
ini pasokan nitrogen sedikit dsn sebagian proses sintesis protein dari kegiatan
fotosintesis akan diubah menjadi sintesis karbohidrat.
© Karbohidrat, merupakan komponen Makro utama pada bahan pangan rumput laut merah
ini, terdiri dari D dan L-galaktosa, 3,6-anhidrogalaktosa, ester sulfat gula, ,
gula alkohol, dan inositol. Menurut Bidwel
1974, karbohidrat pada rumput laut terdiri atas fruktosa, galaktosa,
arabinosa, asamarabinosa, asam uronat, gyserol, dan asam eritronoat. hasil
analisis karbohidrat pada penelitian ini adalah 53,44-58,80%. karbohidrat dalam
E .sipnosum merupakan senyawa
L-gaktosa dan D-galaktosa 3,6% anhidrogalaktosa berikatan dengan sulfat atau
tidak yang dihubungkan dengan α (1,3) dan β (1,4) dengan ikatan glikosidik.
Kandungan Mikro
© Abu karagenan, cukup tinggi karena rumput laut
memiliki mineral makro dan mikro, karena fraksi yang berupa mineral 30%dari
berat kering, kandungan mineral utamannya adalah Natrium (16-4.7%), Kalium
(2.5-7.5%), Kalsium (0.2-2.4%), dan Iodin (20-2500 ppm).
C.
Proses Pencernaan Komponen Makro
Dalam Rumput Laut Tersebut Hingga Menghasilkan Energi.
1. Mulut
ü Di
dalam mulut Bahan pangan Rumput laut, baik yang segar maupun olahan, di kunyah
oleh gigi dalam bentuk yang lebih halus atau kecil ukuran nya. Peran Saliva, saliva
mulai terbentuk, mucus di dalam saliva membantu bahan pangan dari rumput laut
merah tersebut tertelan masuk kedalam stomach .
2. Stomach
ü Stomach
membantu menghaluskan bahanpangan rumput laut merah tersebut dengan bentuk yang
lebih sederhana lagi. Dengan bantuan
enzim start yang terdapat pada stomach dan protein pada Rumput laut merah ini
berubah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.
ü Muscle
telah terbentuk pada tahap akhir ini, makanan yang telah halus dengan bantuan
stomach tersebut kemudian masuk ke dalam duodenum.
3. Duodenum
ü Di
dalam duodenum terdapat enzim yang lengkap, protei di ubah menjadi
partikel-partikel yang lebih kecil dengan bantuan Enzim .
ü Partikel-partikel
Minyak di ubah menjadi lebih sederhana lagi, Selanjutnya mengubah
partikel-partikel berupa minyak/lemak menjadi lebih sederhana, Enzim tersebut
kemudian partikel-partikel minyak/lemak further.
4. Ileum
ü Di
dalam ileum, protein dan lemak menjadi partikel dalam bentuk yang lebih sederhana
lagi yang akan di absorbs, Penyerapan-penyerapan pada villi diserap secara
menyeluruh, dengan sisa nya berupa air.
5. Colon
ü Selanjutnya
bahan pangan rumput laut merah yang telah disederhanakan tersebut di serap oleh
colon, untuk tubuh sebagai energy dan cadangan makanan berupa lemak dan protein
bagi pertumbuhan, dan makanan yang tidak di butuhkan lagi pada tubuh akan di
buang berupa feses melalui anus serta air dan zat lainnya berupa urin.
ü Di
dalam pencernaan manusia terdapat colon dan juga usus buntu, jika terdapat
partikel asing yang tidak di kenali di dalam tubuh maka, tidak akan di serap pada colon, dan kemudian
kebanyakan hanya tertinggal pada bagian usus buntu, jika hal ini terus
berlanjut dapat menyebabkan usus buntu dan juga kanker colon.
6. Anus
ü Tahap
akhir yaitu hasil penyerapan serat tidak langsung di buang, namun terjadi
penumpukkan terlebih dahulu dari penyerapan makanan yang telah terbentuk,
setelah terjadi penumpukkan serat-serat tersebut kemudian terjadi pembuangan berupa fases yaitu melalui anus, dan keuntungan dari menkonsumsi
rumput laut merah ini adalah juga untuk mempermudah proses pencernaan dalam
tubuh, hal ini dikarenakan didalam rumput laut merah itu sendiri terkandung
banyak serat yang baik untuk proses pencernaan, hingga mempermudah proses
pembuangannya pula.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Pada rumput laut merah E.spinosum memiliki nilai nutrisi yang
sangat besar, didalamnya terdapat komposisi berupa komponen Makro dan Mikro,
Komponen makronya berupa Karbohidrat, Protein, Lemak dan juga Air. komponen
makro yang merupakan komponen penyusun utama didalam rumput laut merah itu
adalah Karbohidrat. Sedangkan komponen mikro yang terdapat dalam bahan pangan
ini adalah berupa mineral 30%dari berat kering, kandungan mineral utamannya
adalah Natrium (16-4.7%), Kalium (2.5-7.5%), Kalsium (0.2-2.4%), dan Iodin
(20-2500 ppm).
Banyaknya serat didalam rumput
laut merah ini akan sangat bermanfaat bagai pencernaan didalam tubuh, karena
selain akan melancarkan proses pencernaan, kandungan serat yang banyak ini juga
akan mempermudah saat akan mengeluarkan feses dari dalam tubuh.
III.2 Saran
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penulisan tugas laporan kami
ini, kami memohon kepada para pembaca agar memberikan sekiranya Kritikan dan
juga saran yang membangun, agar kami dapat lebih baik lagi dalam penulisan
makalah kedepannya.
DAFTAR LITERATUR
Literatur Utama
Jurnal PDF:Karakteristik Komposisin Kimia Rumput Laut Merah
(Rhodophycea) Euchuma spinosumYang Dibudidayakan Dari Perairan Nusa Penida,
Takalar, dan Sumenep. Berkala Perikanan Terubuk, Juli 2011, ISSN 0126-4265, Universitas
Riau.
Literatur Pembanding
Jurnal PDF:Protein Pada Rumput Laut. Oseana, oleh Tri Handayani,
ISSN 0216-1877.
Jurnal PDF: Analisis Komposisis Rumput Laut Sargassum crassifolium
J. Agardh, Biofarmasi, Oleh Tri Handayani, Sutarno Ahmad Dwi Setyawan,
ISS:1693-2242
Tidak ada komentar:
Posting Komentar