Minggu, 17 Mei 2015

OPTIMALISASI PENGGUNAAN PUPUK DARI ABU SEKAM, DAN PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK KANDANG AYAM PADA BUDIDAYA TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

TUGAS KELOMPOK                                                                             DOSEN PEMBIMBING
Agronomi Tanaman Hortikultura                                                   Aulia Rani Annisava, SP, M.Sc.

OPTIMALISASI PENGGUNAAN PUPUK DARI ABU SEKAM, DAN PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK KANDANG AYAM PADA BUDIDAYA TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)



      Disusun oleh: Kelompok 3
·           Azrul Pajri                            :11382101474
·           Khamilatun Khusna             :11382203026
·           M. Holis Seprizal                 :11382104024
·           Ranayus                               :11382100199
·           Siti Maisaroh                        :11382205672
·           Widya Ayuni                        :11382206080          
  Lokal 4 E Agroteknologi

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM
PEKANBARU
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang masih memberikan rahmat dan karunianya berupa nikmat kesehatan dan kesempatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok Agronomo Tanaman Hortikultura tentang OPTIMALISASI PENGGUNAAN PUPUK DARI ABU SEKAM, DAN PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK KANDANG AYAM PADA BUDIDAYA TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)
Shalawat bersampulkan salam tidak lupa pula kami kirimkan kepada junjungan alam, yakni Nabi Muhamad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingannya dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam penulisan maupun penyajiannya, maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar kedepannya lebih baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya.
   
  Pekanbaru, 29 April 2015



     Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
            I.1 Latar Belakang............................................................................. 1
            I.2 Rumusan Masalah........................................................................ 2
            I.3 Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
            I.4 Metode Penulisan......................................................................... 2
            I.5 Alat, Bahan, dan Metode............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
            II.1 Penggunaan Abu Sekam Dalam Budidaya Tanaman Tomat...... 6
            II.2 Pengaruh Jenis Dan Dosis Pupuk Organik................................. 6
            II.3 Optimasi Pupuk Kandang Ayam pada Budidaya Tomat........... 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
            III.1 Kesimpulan................................................................................ 10
            III.2 Saran.......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tomat merupakan salah satu sayuran yangumum dikonsumsi di dunia. Hal ini dikarenakan tomat bisa dikonsumsi segar maupun dalam bentuk olahan. Tiga produk olahan tomat yang utama adalah tomato preserves, dried tomatoes dan tomatoes based food (Costa and Heuvelink, 2005). Produksi tomat di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 853,061 ton dan telah mengalami peningkatan setiap tahunnya sejak tahun 2006 (Badan Pusat Statistik, 2011). Produksi ini akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat domestik. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan rata-rata produktivitas tertinggi yaitu sekitar 20 ton ha-1. (Deptan, 2011).
Menurut Odoemena (2006) pupuk kandang ayam merupakan sumber yang baik bagi unsur-unsur hara makro dan mikro yang mampu meningkatkan kesuburan tanah serta menjadi substrat bagi mikroorganisme tanah dan meningkatkan aktivitas mikroba, sehingga lebih cepat terdekomposisi dan melepaskan hara. Aplikasi pupuk kandang ayam juga diyakini memperbaiki sifat fisik tanah dan meningkatkan daur hara seperti mengerahkan efek enzimatik atau hormon langsung pada akar tanaman
sehingga mendorong pertumbuhan tanaman.
            Seiring perkembangan pertanian saat ini untuk menuju pertanian yang berkelanjutan, maka salah satu alternatifnya adalah penggunaan bahan organik sebagai sumber hara untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tomat. Limbah pertnian abu sekam merupakan bahan berserat mengandung selulosa,lgnik, hemiselulosa dan jika dibakar akan menghasilkan abu dengan silica tinggi 87%-97 %, serta mengandung hara N 1 %, K 2 %. Pemberian  abu sekam terhadap tomat berpengaruh beda nyata terhadap laju pertumbuhan tinggi tanaman serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit.
Oleh sebab itu kelompok kami ingin memaparkan bagaimana pengaruh perlakuan diatas dengan tanaman Tomat ini.

I.2 Rumusan Masalah
·         Bagaimanakah Optimalisasi penggunaan pupuk dari abu sekam pada  tanaman tomat?
·         Bagaimanakah pengaruh penggunaan pupuk organik pada pembudidayaan tanaman tomat?
·         Bagaiman pengaruh pupuk kotoran ayam pada pembudidayaan tanaman tomat?
1.3 Tujuan Penulisan
·         Untuk mengetahui Optimalisasi penggunaan pupuk dari abu sekam pada tanaman tomat.
·         Untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik pada pembudidayaan tanaman tomat.
·         Untuk mengetahui pengaruh pupuk kotoran ayam pada pembudidayaan tanaman tomat.
I.4 Metode Penulisan
            Metode penulisan pada makalah in dengan cara, menentukan tema terlebih dahulu, dicari kesamaannya lalu mengambil seluruh data yang diperlukan dan menghimpunnya menjadi satu kesatuan kata yang berhubungan satu sama lain, sehingga dapat dimengerti dan menarik kesimpulan.
I.5 Alat, Bahan dan Metode Penelitian
·         Alat
cangkul, timbangan, meteran, hand sprayer, tempat persemaian dari kotak kayu, plang penelitian dari plywood, tali rafia, turus ulin, plastik, alat dokumentasi, alat tulis menulis, laptop, timbangan analitis, kalkulator.
·         Bahan
Berupa media tanaman berupa tanah lapisan atas (top soil), benih tomat varietas Permata, Sekan Padi, pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, pupuk kompos trikoderma, polibag ukuran 25 x 40 cm, Dithane M 45, Antracol, Furadan 3 G.
·         Metode
Ø  Persiapan tempat penelitian
Sebelum melakukan penelitian, tempat penelitian terlebih dahulu dibersihkan dari gulma, sampah, atau kotoran lainnya, sehingga tempat penelitian menjadi bersih dan lapang, dan diupayakan tempat penelitian berada dilokasi yang datar.
Ø  Persemaian benih
Persemaian dilakukan di dalam kotak persemaian yang terbuat dari kotak kayu dengan ukuran 0,5 m x 0,5 m, dan dibagian atasnya di beri naungan dari atap nipah. Media di persemaian merupakan campuran antara tanah lapisan atas dan pupuk kandang sapi dengan perbandingan 1:1. Benih tomat disemaikan dengan cara menaburkan pada permukaan media, kemudian ditutup dengan tanah tipis-tipis. Untuk menjaga kelembapan selama dipersemaian, dilakukan penyiraman dengan menggunakan hand sprayer 1 kali sehari atau disesuaikan dengan kelembaban tanahnya.
Ø  Pemberian pupuk organik
Pemberian pupuk organik pada setiap polibag disesuaikan dengan jenis pupuk organiknya sebagai perlakuan dan diberikan 10 hari sebelum bibit di pindah ke polibag, yaitu : pupuk kandang ayam (k1); pupuk kandang sapi (k2) dan pupuk organik trikoderma (k3). Adapun dosis pupuk organik yang diberikan sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan sebagai perlakuan, yaitu : 10 ton/ha (50 g/polibag), 20 ton/ha (100 g/polibag) dan 30 ton/ha (150 g/polibag).
Ø  Penanaman
Pemindahan bibit tomat dari persemaian dilakukan pada saat bibit tomat telah memiliki 3-4 helai daun (berumur 2 minggu setelah tanam). Bibit yang digunakan adalah bibit yang sehat dan seragam pertumbuhannya. Penanaman dilakukan pada sore hari dengan menanam 1 bibit untuk setiap polibag. Di samping itu disiapkan pula beberapa polibag yang digunakan sebagai bibit cadangan untuk penyulaman.


Ø  Pemasangan turus
Pemasangan turus ulin dilakukan bersamaan dengan penanaman bibit tomat, setelah tanaman berumur 3 minggu setelah tanam lalu diikat pada turus dengan menggunakan tali rafia.

·         Pemeliharaan tanaman, meliputi :
v  Penyulaman
Penyulaman dilakukan segera (dalam jangka waktu 7 hari setelah tanam) apabila ada tanaman yang mati. Untuk penyulaman digunakan bibit cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
v  Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari yang dilakukan pada pagi hari atau sore hari, penyiraman tidak dilakukan apabila kondisi media tanam masih lembab.
v  Penyiangan
Penyiangan gulam dilakukan bila ada gulma, penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma tersebut dengan tangan.
v  Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 4 minggu dan 8 minggu setelah tanam.
v  Pemangkasan tunas air
Pemangkasan tunas air dilakukan dengan membuang tunas-tunas air yang tidak diinginkan dengan tangan.
v  Panen
Panen dilakukan terhadap buah tomat yang telah masak, yaitu buah yang telah berwarna kuning atau jingga, panen dilakukan secara bertahap dengan interval waktu pemetikan 3-4 hari sekali sebanyak 5 kali.





·         Pengamatan dan Pengumpulan Data
Data yang diamati adalah panjang tanaman (cm), jumlah buah per tanaman setelah Data yang di ukur dan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang bagian bawah 1 cm di atas permukaan tanah (diberi tanda) sampai ke titik tumbuh tertinggi pada umur 4, 8, dan 12 minggu setelah tanam (cm). Umur tanaman saat berbunga diamati sejak tanam sampai tanaman mengeluarkan bunga pertama kali (hari setelah tanam). Jumlah buah per tanaman di hitung saat panen pertama sampai panen ke lima, dengan interval panen 3-4 hari. Berat buah segar per tanaman, yaitu dengan cara menimbang semua buah yang dihasilkan per tanaman sampai panen yang ke lima.














BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Penggunaan Abu Sekam Dalam Budidaya Tanaman Tomat
Berdasarkan uji nampak bahwa terjadi interaksi antara perlakuan abu sekam untuk pengamatan tinggi 14-70 hst, dimeter batang tanaman 70 HST, serta awal umur berbunga. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan perlakuan abu sekam.
Harold dan Robert (1962) dalam Sumadiharta dan Ardi (2001) mengatakan bahwa abu sekam merupakan padatan sisa pembakaran bahan organic yang tidak menguap, dapat meningkatkan pH dan meningkatkan sejumlah hara penting seperti kalium, magnesium, kalsium dan phosphor dalam tanah.
Dikemukakan oleh Martanto (2001), bahwa pemberian abu sekam pada tanaman tomat memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan tinggi tanaman serta menekan serangan hama dan penyakit.
Pada pengamatan umur awal tanaman berbunga menunjukkan kecenderungan peningkatan dosis abu sekam memberikan indikasi umur awal tanaman berbunga lebih cepat disbandingkan tanpa perlakuan abu sekam.
Berdasarkan uji, terjadi interaksi  antara abu sekam untuk pengamatan hasil tanaman. Dari hasil penelitian dapat diketahui adanya indikasi jumlah tanaman perbuah, bobot total buah pertanaman atau perhektar semakin meningkat dibandingkan perlakuan tanpa abu sekam.
II.2 Pengaruh Jenis Dan Dosis Pupuk Organik
Berdasakan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan jenis pupuk organik (K) berpen sangat nyata pada tinggi tanaman umur 4 minggu dan 8 minggu setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah/tanaman dan berat buah/tanaman. Berbeda tidak nyata pada tinggi tanaman umur 2 minggu dan 6 minggu setelah tanam.
Pemberian beberapa jenis pupuk organik pada budidaya tanaman tomat, secara umum memberikan pengaruh yang nyata pada parameter pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk organic (D) berbeda sangat nyata pada tinggi tanaman umur 4 minggu dan umur 8 minggu setelah tanam, jumlah buah/tanaman dan berat buah/tanaman. Berbeda tidak nyata pada tingi tanaman umur 2 mingggu dan umur 6 minggu, dan umur tanaman saat berbunga. Secara umum perbedaan macam dosis pada pemberian pupuk kandang berpengaruh nyata pada pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. Dari data rataan hasil penelitian, terlihat bahwa ada kecenderungan peningkatan pertumbuhan tanaman dengan semakin ditingkatkannya dosis pupuk. Dengan bertambahnya jumlah pupuk organik yang diberikan ke dalam tanah, maka jumlah unsur hara juga semakin meningkat, sehingga ketersediaan unsur hara dalam tanah yang diperlukan bagi tanaman menjadi tercukupi. Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi perlakuan (KxD) berbeda sangat nyata pada jumlah buah/tanaman dan berat buah/tanaman. Berbeda tidak nyata pada tinggi tanaman umur 2 minggu, umur 4 minggu, umur 6 minggu dan umur 8 minggu setelah tanam, dan umur tanaman saat berbunga.
Interaksi perlakuan antara jenis pupuk organik dan dosis pupuk organik tida memberikan hasil yang nyata, hal ini di duga bahwa masing-masing dari level faktor perlakuan tidak saling berinteraksi.
Tabel 2. Rekapitulasi Data Penelitian Pengaruh Jenis Pupuk Organik Dan Dosis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Varietas Permata.
II. 3 Optimasi Pupuk Kandang Ayam pada Budidaya Tomat.
a.      Analisis kandungan hara tanah
Menurut Jones (2008) Tanaman tomat tumbuh baik pada tanah dengan ph 5,5 sampai 6,8. Pada pH optimal, hara esensial akan tersedia dalam jumlah yang optimal. Secara umum, tanaman tomat akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur, tanah dengan kandungan hara makro P, K, Ca dan Mg sedang hingga tinggi. Tanaman tomat membutuhkan tanah yang mengandung mikro Fe, Mn dan Zn dalam jumlah yang tinggi. Sedangkan hara makro N, Mg, S dan hara mikro B dan Cu dalam jumlah sedang.
b.      Tinggi tanaman dan jumlah daun
Perlakuan pupuk organik dan anorganik berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman pada 2 hingga 6 MST. Pupuk organic berupa pupuk kandang ayam memberikan respon kuadratik pada 2 dan 4 MST serta respon linier pada 6 MST. Pupuk anorganik tidak memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 2 MST, namun memberikan respon linier pada 4 dan 6 MST.
Pupuk organik yang diberikan memberikan pengaruh yang linier terhadap jumlah daun pada 2, 4 dan 8 MST serta tidak berpengaruh nyata pada 6 MST. Pupuk anorganik yang diberikan tidak berpengaruh terhadap jumlah daun tanaman tomat. Tidak terdapat interaksi antara pupuk organik dengan anorganik yang diberikan pada jumlah daun yang diamati.
c.       Bobot buah
Pupuk organik dan anorganik berpengaruh terhadap bobot buah per petak (kg), estimasi bobot buah per hektar (ton) dan hasil panen relatif (%). Pupuk organik yang diberikan pada percobaan juga memberikan pengaruh kuadratik terhadap bobot buah per petak, estimasi bobot buah per hektar dan hasil panen relatif, sedangkan pupuk anorganik menunjukkan pengaruh yang linier. Tidak ada interaksi di antara perlakuan dosis pupuk yang diberikan sehingga hanya dibahas efek tunggal yang dihasilkan oleh pupuk organik dan anorganik.
d.      Pengkelasan Buah
Dilakukan pengkelasan terhadap buah tomat hasil panen. pupuk organik dan anorganik memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap bobot buah kelas A dan B, namun tidak berpengaruh terhadap bobot buah kelas C. Dosis pupuk organik memberikan respon linier pada bobot buah kelas A dan kuadratik pada bobot buah kelas B, sedangkan dosis pupuk anorganik memberikan respon linier pada bobot buah kelas A maupun kelas B.
e.       Ukuran Buah
Berdasarkan hasil analisis tidak terdapat pengaruh dari pupuk organik dan anorganik
terhadap variabel diameter dan bobot buah rata-rata. Pengamatan terhadap diameter dan bobot buah rata-rata diamati pada setiap buah hasil panen pada semua tanaman.

dosis pupuk kandang ayam yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Namun untuk pupuk anorganik, belum ditemukan adanya dosis optimal yang memberikan pengaruh terbaik. Interaksi antara pupuk organik yang diberikan hanya terjadi pada variabel tinggi tanaman saat 8 MST. Dosis pupuk kandang ayam optimal adalah 24.375 ton ha-1. Bobot buah per petak maksimal adalah 17.41 kg per petak. Estimasi bobot buah per hektar masksimal sebesar 22.79 ton ha-1. Dosis optimal ditentukan dari dosis pupuk kandang ayam yang memberikan pengaruh terbaik terhadap hasil panen relatif. Dengan pemberian pupuk kandang ayam sebanyak dosis optimal yang disarankan, pertumbuhan tanaman tomat cukup baik, bobot buah kelas A dan kelas B yang dihasilkan tidak terlalu berbeda. Dosis pupuk kandang yang diberikan tidak berpengaruh terhadap diameter dan bobot buah rata-rata.








BAB III
                                                         PENUTUP                   
III.1 Kesimpulan
·         Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan menggunakan abu sekam sebanyak 50 gram/tanaman terbukti berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan dan juga hasil buah pada tanaman tomat
·         Perlakuan jenis pupuk organic  berpengaruh sangat nyata pada pertumbuhan tanaman Tomat pada segala aspek pertumbuhannya, sesuai dengandosis yang telah di teliti sebelumnya.
·         Penelitian ini telah mendapatkan dosis pupuk kandang ayam yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Namun untuk pupuk anorganik, belum ditemukan adanya dosis optimal yang memberikan pengaruh terbaik. Interaksi antara pupuk organik yang diberikan hanya terjadi pada variabel tinggi tanaman saat 8 MST. Dosis pupuk kandang ayam optimal adalah 24.375 ton ha-1. Bobot buah per petak maksimal adalah 17.41 kg per petak. Estimasi bobot buah per hektar masksimal sebesar 22.79 ton ha-1. Dosis optimal ditentukan dari dosis pupuk kandang ayam yang memberikan pengaruh terbaik terhadap hasil panen relatif. Dengan pemberian pupuk kandang ayam sebanyak dosis optimal yang disarankan, pertumbuhan tanaman tomat cukup baik, bobot buah kelas A dan kelas B yang dihasilkan tidak terlalu berbeda. Dosis pupuk kandang yang diberikan tidak berpengaruh terhadap diameter dan bobot buah rata-rata.
III.2 Saran
Sebaiknya, walaupun ketiga perlakuan pemupukan yang dilakukan pada tanaman tomat menggunakan jenis pupuk organik, namun juga harus diperhatikan bahwa, penggunaannya juga harus menggunakan takaran aturan pemakaiannya yang tepat, agar dapat memperoleh hasil yang optimal.
Jika terdapat kesalahan kami selaku penyaji memohon maaf yang sebesar-besarnya atas penyusunan makalah ini, terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agronomi dan Hortikultura. 2013. Optimasi Dosis Pupuk Anorganik dan Pupuk Kandang Ayam pada Budidaya Tomat Hibrida(Lycopersicon esculentum Mill. L.). Institut Pertanian Bogor. Bogor

Maryanto dan Abdul Rahmi. 2015. Pengaruh Jenis Dan Dosis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Varietas Permata. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Samarinda

Kiswondo,Sumiarjo. 2011. Penggunaan Sekam Dan Pupuk ZA Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat. Universitas Moch Sroedji Jember. Jember